Rabu, 14 April 2021

Orang Tua & Guru :"Kami Mencintaimu, Nak!"

Setiap orang tua dan guru pasti menginginkan yang terbaik untuk anak didiknya. Ketahuilah hal-hal berikut yang merupakan bagian dari ikhtiar orang tua dan guru dalam berkolaborasi di era Digitalisasi. Dengan mengetahuai hal-hal berikut kita dapat merancang  kegiatan belajar mengajar dengan lebih baik dan adaptif terhadap tumbuh kembang anak  secara prikologis, sosial, emosional dan akademiknya. Yuk kita bersama belajar..... Salam #LiterasiDigital

A. Pertama: Tanamkan Etika Menggunakan TIK Kepada Anak.

Etika sangat penting diajarkan sejak awal. Etika merupakan mencerminkan kepribadian seseorang. Etika = Adab. Bahkan etika memiliki kedudukan lebih tinggi dari pada ilmu. Berikut ini beberapa etika sederhana dalam menggunakan perangkat Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang perlu diperhatikan:

  1. Tidak meletakkan minuman dan makanan di dekat perangkat digital seperti laptop, komputer maupun handphone.
  2. Duduklah yang baik dan benar di depan layar komputer/Laptop/handphone.
  3. Mengatur jarak antara mata dan layar laptop/komputer/handphone/televisi.
  4. Tidak menggunakan handphone saat kita sedang berbicara maupun mendengarkan orang lain berbicara dengan kita.
  5. Menggunakan tata bahasa yang baik, ejaan yang jelas, tidak ambigu dan memperhatikan waktu dalam berkomunikasi dengan orang lain melalui perangkat TIK. 
  6. Ketika sebelum pelajaran TIK di sekolah, para siswa dengan rapi dan tertib meletakkan alas kaki (sepatu) pada tempat yang disediakan. Tidak berserakan di depan pintu masuk ruang laboratorium komputer. 

B. Waktu Penggunaan Internet Dan Gadget Berdasarkan Usia Anak

Waktu Penggunaan Internet Dan Gadget Berdasarkan Usia Anak yaitu: 

  • Usia 0 – 1,5 tahun: hindari gadget, kecuali video call dengan kerabat terdekat;
  • Usia 1,5 – 2 tahun: hanya program berkualitas tinggi dan edukatif, serta adanya pendampingan
  • Usia 2 – 5 tahun: 1 jam perhari dengan pendampingan;
  • Usia 6 tahun keatas: tentukan batas waktu yang konsisten dan jenis media yang digunakan. keseimbangan kegiatan fisik dan penggunaan gadget harus terjaga.

C. Usia Berapa Boleh Memiliki Handphone Pribadi?

Idealnya seorang anak baru dapat memiliki handphone pribadi pada usia 13 tahun, terlebih lagi Smartphone yang menyajikan beragam fitur lengkap. Hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus. Bahkan di Jepang ada handphone yang dirancang khusus untuk anak-anak. Ingin lihat seperti apa handphone anak-anak di Jepang? Klik, anda juga bisa melihat Mbak Dona Moramatsu yang sedang mereviu handphone anak SD di Jepang pada video berikut:

D. Ketahuilah Setiap Platform/ Media Sosial Ada Batasan Minimal Usia Penggunanya.

Perhatikan tabel batas usia minimal dalam menggunakan platform/media sosial berikut:

 

E. Berapa Lama Menatap Layar Komputer Atau Handphone?

Komputer dan Handphone memiliki pengaturan kecerahan. Aturlah kecerahan dengan baik. Tidak terlalu cerah dan juga tidak terlalu gelap. Idealnya menatap layar handphone paling lama 20 menit secara terus menerus.

Para pakar dari American Optometric Association menyarankan adanya aturan 20-20-20 agar dapat terhindar dari Computer Vision Syndrome (CVS). Gangguan ini juga dikenal dengan istilah digital eyestrain.

Aturan 20-20-20 dirumuskan berdasarkan prinsip bahwa anda tidak boleh memandang layar komputer selama terus-menerus. Atau tidak boleh lebih dari 20 menit. Jadi setelah memandang monitor selama 20 menit, anda disarankan untuk melihat ke suatu objek yang jauh, berjarak kira-kira 20 kaki, selama setidaknya 20 detik.

Selain berapa lama memandang layar gadget/komputer jarak juga perlu diperhatikan. Minimal 30-40 sentimeter seperti layaknya membaca buku. Begitu pula jangan lupa berkedip, membersihkan layar gadget dan memasang Screen Protector. Hal ini demi kesehatan panca indra atau mata kita. 😉🙂

F. Bahaya Kecanduan Gadget

Anak yang kecanduan gadget (gawai) mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami masalah kesehatan akibat terlalu sering menggunakan benda tersebut. Padahal, dampaknya tidak main-main. Kecanduan gadget bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan emosi, nyeri leher, sulit beraktivitas, kurang tidur, hingga penyakit tertentu.

Kecanduan gadget berkaitan erat dengan kecanduan internet. Hal ini karena kebanyakan tontonan, permainan (game), atau fitur menarik di gadget yang sering digunakan dapat dengan mudah diakses melalui internet.

Banyak orang tua tidak menyadi bahwa anaknya sudah terkena sindrom nomofobia alias kecanduan gadget. Tingkat kecanduan anak pun berbeda-beda. Mulai dari kondisi yang ringan, hingga yang cukup parah. Oleh karena itu mari kita hidari anak kecanduan gadget.

Dampak dari kecanduan gadget di antaranya:

1.      Gangguan kesehatan mata

2.      Postur tubuh jadi bungkuk

3.      Menggangu pola tidur

4.      Menggangu kegiatan belajar

5.      Obesitas

6.      Kurang bersosialisasi

G. Belajarlah Dari Pengalaman Orang Lain.

Tahukah kamu Bill Gates? Pendiri microsoft ini adalah orang yang bertengger di jajaran salah satu orang terkaya di dunia, dan ia pencipta teknologi modern di industri komputer. Gates kini menempati urutan ke posisi kedua orang paling kaya di dunia berdasarkan data dari Forbes (17/7/2018). Pria berumur 62 tahun itu kini mempunyai kekayaan bersih USD 93,6 miliar atau Rp 1.394 triliun.

Jika berbicara soal teknologi, tentunya Bill Gates paling tahu apa yang sedang menjadi kebutuhan orang sehingga menjadi tren. Bill Gates, salah seorang terkaya di dunia, nyatanya menerapkan aturan tegas tentang memberikan gadget pada anak-anaknya.

 

Dalam sebuah wawancara yang dimuat di Tenplay, Bill Gates menegaskan bahwa anak-anaknya tidak diperbolehkan memiliki ponsel pintar atau gadget, sebelum usianya 14 tahun. Anda bisa menyimak kisahnya dengan mengakses situs berikut: Klik

Mari bersama kita perhatikan pergaulan anak kita tidak hanya di dunia nyata, tapi di dunia maya. Selamat belajar. Semoga ulasan ini bernilai manfaat. Salam Guru Berdikari! ❤🇮🇩👨‍👩‍👧‍👦


--------------------------------------------------------------------------------


Rujukan: 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar