Senin, 12 April 2021

Prinsip Asesmen

Apapun yang akan dilakukan guru tentang asesmen, dalam keadaan pandemi atau tidak pandemi. Ini lah prinsip yang harus dipegang oleh guru. Kelima unsur yang ada di sini WAJIB dilakukan diantaranya yaitu:

Pertama: Valid artinya menilai sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan di nilai.

👉Contohnya: jika guru ingin mengukur matematika maka soalnya ya matematika, jika guru ingin mengukur kemampuan membaca dalam pelajaran bahasa Indonesia maka kemampuan membaca yang diukur jangan malah wawasan umumnya.

Kedua: Reliabel/konsisten artinya kriteria penilaian serta hasil yag diharapkan diberikan secara jelas dan dipahami oleh pihak yang akan dinilai.

👉Supaya konsisten atau ajeg maka kriteria penilaiannya harus clear. Guru mengharapkan seperti apa, itu juga yang harus terlihat ketika penugasan. Misalnya: guru mengharapkan mengerjakan siswa secara mandiri, tapi guru meminta mengerjakannya dalam bentuk google form yang tidak terawasi, tidak bisa dipastikan dia bekerja sendiri maka itu sebenarnya ada yang "mis" antara kriteria penilaian dengan hasil yang di harapkan. 

Contoh lainnya ketika guru mengharapkan anak bercerita tentang kondisi sosial dan emosionalnya, tetapi kriteria penilaiannya adalah ceritakan hal yang menyenangkan bukan apa yang kamu rasakan. Maka kriteria penilaian yang guru harapkan dengan tujuan ini menjadi tidak sesuai.

Ketiga: Adil artinya tidak merugikan peserta didik tertentu, terbuka dan obyektif.

👉Menjadi fokus yang sangat penting ketika melakukan asesmen terlebih lagi di masa pandemi bahwa guru harus adil. Contoh: adil atau tidak siswa saya minta semuanya mengisi asesmen melalui google form?  Padahal ada yang tidak punya Handphone (HP), Punya Hp tidak ada kuota internet, signal susah, ada yang orang tuanya baru kena PKH, di PHK tanpa gaji, jadi...keadilan ini penting sekali.

Keempat: Fleksibel artinya mengakomodir pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan situasi.

👉 Kalau kondisi siswa beragam macam, maka tidak mungkin hanya satu cara. Maka asesmen akan disusun bersifat adaptif dan disusun dengan mengakomodir berbagai situasi.

Kelima: Memberikan Umpan Balik bertujuan untuk memberikan informasi mengenai tingkat capaian kompetensi dan aspek kompetensi yang dapat di tingkatkan

👉Pada prinsip ini sangat penting. Mengapa dilakukan di awal pembelajaran karena kita ingin ada umpan balik pada pembelajaran.

Asesmen tidak cukup dipandang hanya punya nilai, punya skor, punya predikat A, B, C atau D lalu kemudian selesai. Tapi yang paling "ESENSIAL" dari Asesmen adalah puru punya informasi, guru tahu siswa  telah bisa apa atau tidak bisa apa? Kemudian hal "To be Better" bagaimana untuk lebih bisa dan lebih baik dapat memberikan umpan balik.

Bagaimana? Sudah tahukah Prinsip Asesmen? Nah... Anda dapat menyimak paparan dalam webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi Numerasi di Masa Pandemi pada tayangan berikut:

 

Rujukan: Balitbang dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar