Apapun yang akan dilakukan guru tentang asesmen, dalam keadaan pandemi atau tidak pandemi. Ini lah prinsip yang harus dipegang oleh guru. Kelima unsur yang ada di sini WAJIB dilakukan diantaranya yaitu:
Pertama: Valid artinya menilai
sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan di nilai.
👉Contohnya: jika guru ingin mengukur matematika
maka soalnya ya matematika, jika guru ingin mengukur kemampuan membaca dalam
pelajaran bahasa Indonesia maka kemampuan membaca yang diukur jangan malah
wawasan umumnya.
Kedua: Reliabel/konsisten artinya kriteria penilaian serta hasil yag
diharapkan diberikan secara jelas dan dipahami oleh pihak yang akan dinilai.
👉Supaya konsisten atau ajeg maka kriteria
penilaiannya harus clear. Guru mengharapkan seperti apa, itu juga yang harus
terlihat ketika penugasan. Misalnya: guru mengharapkan mengerjakan siswa secara
mandiri, tapi guru meminta mengerjakannya dalam bentuk google form yang tidak
terawasi, tidak bisa dipastikan dia bekerja sendiri maka itu sebenarnya ada
yang "mis"
antara kriteria penilaian dengan hasil yang di harapkan.
Contoh lainnya ketika guru mengharapkan anak bercerita
tentang kondisi sosial dan emosionalnya, tetapi kriteria penilaiannya adalah
ceritakan hal yang menyenangkan bukan apa
yang kamu rasakan. Maka kriteria penilaian yang guru harapkan dengan tujuan
ini menjadi tidak sesuai.
Ketiga: Adil artinya tidak merugikan peserta didik
tertentu, terbuka dan obyektif.
👉Menjadi fokus yang sangat penting ketika melakukan
asesmen terlebih lagi di masa pandemi bahwa guru harus adil. Contoh: adil atau
tidak siswa saya minta semuanya mengisi asesmen melalui google form?
Padahal ada yang tidak punya Handphone (HP), Punya Hp tidak ada kuota internet,
signal susah, ada yang orang tuanya baru kena PKH, di PHK tanpa gaji, jadi...keadilan ini penting
sekali.
Keempat: Fleksibel artinya mengakomodir
pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan situasi.
👉 Kalau kondisi siswa beragam macam, maka tidak
mungkin hanya satu cara. Maka asesmen akan disusun bersifat adaptif dan disusun
dengan mengakomodir berbagai situasi.
Kelima: Memberikan Umpan Balik bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai tingkat capaian kompetensi dan aspek kompetensi yang dapat
di tingkatkan
👉Pada prinsip ini sangat penting. Mengapa dilakukan
di awal pembelajaran karena kita ingin ada umpan balik pada pembelajaran.
Asesmen tidak cukup dipandang hanya punya nilai, punya skor, punya
predikat A, B, C atau D lalu kemudian selesai. Tapi yang paling "ESENSIAL" dari
Asesmen adalah puru punya informasi,
guru tahu siswa telah bisa apa atau tidak bisa apa? Kemudian hal "To
be Better" bagaimana untuk lebih bisa dan lebih baik dapat memberikan
umpan balik.
Bagaimana? Sudah tahukah Prinsip Asesmen? Nah... Anda dapat
menyimak paparan dalam webinar Asesmen dan Pembelajaran Literasi Numerasi di
Masa Pandemi pada tayangan berikut:
Rujukan: Balitbang dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar