Senin, 28 Maret 2022

Mengenal Pendidikan 4.0

Siswa dibimbing mencari sumber belajar secara mandiri dalam model atau sistem pembelajaran ASSURE,
pemilihan materi dan sumber belajar dijadikan salah satu kegiatan yang sangat penting
.

Salah satu tanda kehidupan adalah perubahan. Dalam beberapa konteks, perubahan tersebut berupa kemajuan atau perkembangan.

Kita saksikan dan alami, saat ini perkembangan di berbagai bidang begitu masif. Dalam beberapa hal, kita ada dalam arus perubahan itu. Di hal yang lainnya, kita ada di pinggiran, menjadi penonton. Ini biasanya terjadi ketika kita gagap menghadapai dan memahami perkembangan yang terjadi.
Seperti segi kehidupan lainnya, pendidikan selalu berkembang sebagai respons terhadap perkembangan budaya dan teknologi. Sayangnya, laju perkembangan pendidikan tidak secepat sektor lain. Ada yang menyatakan, semuanya berubah dengan cepat. Hanya pendidikan yang setia dengan praktik lama yang (terlanjur) diyakini sesuai untuk semua masa.
Namun, nyatanya dunia pendidikan pun berubah. Ya, memang bukan hanya lambat, juga tidak masif. Belum banyak kalangan pendidikan yang berani keluar dari tempurung untuk mencecap lingkungan dan zaman yang selalu berubah.
Kini banyak yang terkaget-kaget mendapati dunia pendidikan seharusnya berada dalam fase yang lebih maju. Mereka adalah pelaku pendidiakn yang masih berada pada fase pendidikan 1.0 dan 2.0.
Pendidikan yang berpusat pada guru sebagai sumber utama belajar masih dipraktikkan. Padahal, saat ini kita menuju dunia baru yang serba virtual. Tak ada cara lain kecuali bergerak maju, menyesuaikan praktik pendidikan dengan zamannya. Tidak ada yang namanya perkembangan itu bergerak ke belakang. Pasti arahnya ke depan.

Di manakah posisi kita saat ini? Hal ini penting untuk mengetahui posisi kita dan mendapatkan gambaran arah yang kita tuju.
👉 Pendidikan 1.0
Pada masa ini, guru berperan sebagai sumber dan penyampai utama informasi. Guru mentransfer pengetahuan, murid sekadar menampungnya. Ini adalah fase ketika pembelajaran berpusat pada guru dan semua murid dipandang (diperlakukan) sama.
👉 Pendidikan 2.0
Guru masih mengambil peran yang dominan di kelas. Namun, mulai ada usaha membuat murid aktif dalam pembelajaran. Muncul kesadaran dari guru bahwa murid bukan kertas kosong.
👉 Pendidikan 3.0
Fase ini ditandai dengan pemahaman bahwa belajar adalah tanggung jawab murid. Berkembang pemahaman bahwa murid perlu kemandirian dalam belajar. Cara menjalin hubungan dan memahami murid jauh lebih berkembang. Kebutuhan murid (yang beragam) diakomodasi dalam pembelajaran.
👉 Pendidikan 4.0
Peran guru bukan lagi sebagai penyampai pengetahuan. Guru menjadi fasilitator yang mendampingi murid berselancar membangun pengetahuan sesuai minat dan kecepatannya. Sumber belajar sangat beragam. Kemajuan teknologi dimanfaatkan secara optimal. Bukan lagi sebagai subtitusi, tetapi cara belajar yang utama.

💕 Mari terus belajar-bergerak-bermakna 💕
Berbagi dan Tumbuh Bersama
Sumber: Suhud Rois

Tidak ada komentar:

Posting Komentar